Minggu, 25 September 2011

artikel

Orientasi Hidup (Kehidupan Mahasiswa Saat Ini)
Nila Sari Hutasuhut

Abstrak
Bagaimanakah yang disebut hidup tanpa orientasi? Adakah memang kondisi yang demikian? Membiarkan hidup berlalu apa adanya. “Let it flow ajalah”, demikian kata beberapa orang. Ikut arus saja. Menikmati arah gerak angin kehidupan. Mencukupkan diri pada gerak gravitasi bumi, pergantian siang dan malam, menjalani hari-hari secara fun, menikmati tiap sisi duniawi tanpa perlu dipusingkan oleh kejadian-kejadian sekitar yang berpotensi mengusik kemapanan kondisi nyaman yang ditawarkan alam. Jika demikian, bagaimana dengan kehidupan mahasiswa saat ini. Apakah mahasiswa juga membiarkan hidupnya berlalu begitu saja.
Kata kunci: Mahasiswa, Orientasi Hidup

Pendahuluan
Miris sekali ketika menyaksikan banyak diantara mahasiswa yang belum memiliki orientasi hidup. Hidup dijalankan dengan seadanya dan apa adanya saja. Mengikuti arus air yang mengalir tapi tidak tahu akan bermuara dimanakah air tersebut? Ya. Aku ingin berbicara terkait itu semua.
Inilah yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa yang menjalani proses perjalanan kehidupannya di dunia. Banyak mahasiswa yang tidak mengetahui kemana tujuan yang hakiki dari akhir perjalanan hidupnya, kemudian tidak sedikit pula yang juga tidak mengetahui jalan mana yang harus ditempuh agar selamat sampai ke tujuan. Selain itu juga, mahasiswa tidak tahu aturan-aturan yang harus digunakan dalam menempuh jalan tersebut, atau katakanlah mahasiswa tahu bahwa ada peraturan yang dapat mengantarkannya ke jalan keselamatan, tetapi mahasiswa tersebut tidak dapat memahami bagaimana menggunakan peraturan itu dengan benar. Padahal, hakikat dari setiap perjalanan mahasiswa dalam perkulianhan adalah menambah wawasan dan pengetahuan

Pembahasan
Orientasi adalah arah, pandangan. Orientasi Hidup adalah arah atau pandangan kemana dan apa tujuan kehidupan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (versi online) menyatakan : (1) peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat, dsb) yg tepat dan benar; (2) pandangan yg mendasari pikiran, perhatian atau kecenderungan.
Dalam perjalanan kehidupan mahasiswa termasuk saya, tujuan atau orientasi hidup merupakan satu hal yang sangat penting. Pernahkah mahasiswa bertanya pada diri sendiri apa tujuan hidup kita? Hendak kemanakah setelah kehidupan dunia ini berakhir?, lalu apa yang sudah dipersiapkan dalam menyambut kehidupan tersebut?, atau apa bekal untuk kehidupan selanjutnya?, cara apa yang sudah dilakukan dalam menempuh perjalanan tersebut?, petunjuk dan aturan apa yang digunakan dalam menempuh jalan tersebut?.
Tujuan akhir dari setiap mahasiswa adalah untuk mendapatkan ilmu yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat, tetapi ada sebagian mahasiswa yang hanya ingin mengejar nilai yang artinya dia hanya belajar saat ujian tiba. Ada juga yang hanya mementingkan penampilannya saja. padahal kita sudah sama-sama mengetahui bahwa pendiknas hanya mengharapkan mahasiswa yang benar-benar mempunyai pengetahuan yang luas, dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
Masa kuliah merupakan masa yang paling indah bagi mahasiswa, jika mahasiswa yang menjalaninya dengan sabar dan tetap tawakkal, dan tidak pernah menganggap tugas-tugas kuliah sebagai beban dalam hidupnya. Jangan sampai masa kuliah yang sementara ini berakhir begitu saja tanpa ada tujuan yang dicapai. Sebagai seorang mahasiswa akan merasa hidupnya sia-sia jika masa kuliah dianggap sebagai beban yang sangat berat dalam hidupnya.
Padahal, hakikat dari setiap perjalanan mahasiswa dalam perkuliahan ini adalah menambah wawasan dan pengetahuan. Dan juga menjadikan mahasiswa lebih mandiri, dewasa, sehingga dia dapat menetukan tujuan dari hidupnya sendiri. Tetapi jika ditanya apakah mahasiswa tersebut sudah mengetahui apa orientasi hidupnya (tujuan hidupnya), lebih dari 50% yang menjawab tidak tahu atau pun bingun. Hal ini disebabkan karena ketidak seriusannya dalam belajar ataupun yang diminati sebelumnya adalah masuk di fakultas lain.
Jika mahasiswa kehilangan orientasi pada masa kuliah, baik secara individual maupun sosial, maka akan terjadi ketimpangan dalam kehidupannya. Mungkin ada di antara kita yang diciptakan dengan penuh keberhasilan secara materi, dikaruniai jabatan tinggi, karier yang selalu sukses, tapi jangan lupa, untuk apa semua karunia yang kita miliki itu?.
Oleh karena itu sepintar-pintar mahasiswa tidak akan berguna jika dia hanya mementingkan diri sendiri, atau tidak mengaplikasikannya kepada masyarakat ilmu yang dipeloreh tersebut tidak akan berkembang.
Penutup
Masa kuliah merupakan masa yang paling indah bagi mahasiswa, jika mahasiswa yang menjalaninya dengan sabar dan tetap tawakkal, dan tidak pernah menganggap tugas-tugas kuliah sebagai beban dalam hidupnya. Jangan sampai masa kuliah yang sementara ini berakhir begitu saja tanpa ada tujuan yang dicapai. Sebagai seorang mahasiswa akan merasa hidupnya sia-sia jika masa kuliah dianggap sebagai beban yang sangat berat dalam hidupnya.
Tujuan akhir dari setiap mahasiswa adalah untuk mendapatkan ilmu yang dapat diaplikasikan kepada masyarakat, tetapi ada sebagian mahasiswa yang hanya ingin mengejar nilai yang artinya dia hanya belajar saat ujian tiba. Ada juga yang hanya mementingkan penampilannya saja. padahal kita sudah sama-sama mengetahui bahwa pendiknas hanya mengharapkan mahasiswa yang benar-benar mempunyai pengetahuan yang luas, dan dapat mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.

Daftar Pustaka
http://taufiq.blog.unair.ac.id/2008/06/14/orientasi-yang-benar-dalam-hidup/
http://www.sabdaspace.com/kemana_tujuan_hidup_mu
http://risalahperjalanan.wordpress.com/2009/08/27/orientasi-hidup/
http://deasukata.blogspot.com/2011/02/orientasi-hidup.html
http://www.radarbanten.com/newversion/utama/2114-meluruskan-orientasi-hidup.html